Puji Tuhan, kami beryukur dan bersukacita dimana hari ini Mikhael berulang tahun yang ke 9 tahun.

Semalam perasaanku tidak nyaman; Mikhael harus mempersiapkan buku-buku untuk dibawa ke sekolah dan ada PR, namun ia mempersiapkannya cukup lama karena diselingi dengan membaca komik sehingga tidak fokus mempersiapkan buku yang harus dibawa. Lalu sewaktu mengerjakan PR cukup banyak intrupsi yang disampaikan; beginilah-begitulah… sehingga tidak segera selesai. Hal inilah yang membuat perasaanku tidak nyaman. Namun demikian sewaktu Mikhael memberikan PRnya untuk kuperiksa, kulakukan dengan baik dan beberapa koreksi kusampaikan untuk diperbaiki untuk dilakukannya. Setelah itu aku ke toko roti membeli “minicake” tuk kejutan besok pagi.

Pagi tadi kami semua (papa, mama, Kasih dan Eben) bangun lalu menuju kamar Mikhael dengan membawa minicake + lilin, membangunkannya dan bernyanyi “Happy Birthday dan Panjang Umurnya” bersama-sama. Sebelum lilin ditiup, Mikhael berdoa menyampaikan syukur dan harapan-harapan di hari ulang tahunnya. Setelah itu kami kembali keaktifitas rutin; saya mempersiapkan motor tuk antar anak-anak, mama mempersiapkan sarapan, Kasih menemani Eben dan Mikhael mandi.

Panjang umurnya.. sehat badannya.. kuat imannya di dalam Tuhan, di dalam Tuhan.. di dalam Tuhan. Amin

 

Mazmur 21:4 Hidup dimintanya dari pada-Mu; Engkau memberikannya kepadanya, dan umur panjang untuk seterusnya dan selama-lamanya.

Syukur kepada Tuhan, Lewi Martua Mikhael Sinaga genap usianya 8 tahun pada 22 Februari 2011. Doa dan harapanku semoga kasih Tuhan menolongnya untuk semakin dewasa di dalam Tuhan; menjadi citra Allah yang melayani dunia pada masa yang akan datang dan memiliki kasih yang benar kepada Tuhan serta sesama.

Lewi : Kiranya ia menjadi pribadi yang dikhususkan melayani Tuhan dan umatNya. Martua : Semoga ia menjadi pribadi yang berbahagia, demikian juga orang2 disekitarnya berbahagia dan bersukacita. Mikhael : (http://id.wikipedia.org/wiki/Mikhael) harapanku karena ia sebagai anak laki-laki pertama di keluarga kami maka semoga ia menjadi pemimpin dalam silsilah keluarga kami yang mengayomi, menjaga dan memelihara keutuhan kekeluargaan.

Selamat ulang tahun Mikhael dan selamat menikmati cinta kasih Tuhan serta keluarga.

 

Amsal 3:16 “Umur panjang ada di tangan kanannya, di tangan kirinya kekayaan dan kehormatan.”

 

-papa-

Mensyukuri kemurahan Tuhan atas keluarga dengan menikmati kebersamaan makan ikan bakar di Mabad, Jakarta, Indonesia.

Posted September 24, 2010 by salamatyps
Categories: MyKid

 

Hari ini hari sabtu mira, adik, mama dan papa tidak ada kegiatan kami berencana hari ini mau kerja bakti dirumah. tugasnya adalah :  mira  mengepel dan menyapu halaman rumah , adik : merapikan sepatu dan membersihkan jendela , mama : mencuci piring dan membersihkan dapur, dan papa : mencuci motor dan membersihkan toilet. Semua bekerja dengan baik dan rapi.

Setelah bekerja agak lama mama bilang berhenti dulu nanti saja dilanjutkan, karena sekarang waktunya makan dan minum dulu baru dilanjutkan lagi pekerjaanya. Akhirnya pekerjaan pun selesai mereka semua beristirahat dulu, mereka semua menonton TV bersama, setelah menonton tv mereka pergi mandi, dan langsung naik ke tempat tidur.

Sore – sore nya ada datang tamu dan tamu itu bilangan rapih dan bersih sekali tempat ini. Mereka pun menjawab “ia, baru tadi siang kami bekerja bakti dirumah”

Karangan kasih

http://salamatyps.wordpress.com/2010/09/24/kerja-bakti-di-rumah/

Posted September 24, 2010 by salamatyps
Categories: MyKid

Suatu pagi di hari Jumat, kudengar suatu pembicaraan di ruang tamu demikian:

Lewi : Ma.. kemaren aku ada ulangan mendadak loh, yaitu ulangan bahasa Indonesia

Mama : Oh ya.. untuk itulah perlunya belajar, agar jika ada ulangan mendadak kita abang bisa mengerjakannya. Ulangannya tentang apa?

Lewi : Tentang lawan kata. Soalnya begini,

  1. Dina rajin belajar. Dita …. Belajar. Jawabnya : malas
  2. Tono naik ke kelas 2. Bima … ke kelas 2. Jawabnya : turun -khan ma?

Mama dan seisi rumah : Hahahahaha….

Mama : jawabannya bukan turun lewi… kita harus lihat kalimatnya, dan jawabnya adalah tinggal atau tidak naik.

Lawan kata NAIK yaitu TURUN

Posted May 24, 2010 by salamatyps
Categories: MyKid

 

Ibuku  tersayang …

Aku   sungguh   sayang  padamu

Di saat  aku  sedang  susah

Kau  selalu  membantuku

Kau  melahirkanku  dan  merawatku

Dari  kecil  hingga  aku besar

Kau telah  memberikanku

Yang  terbaik  untuk  diriku

 

Ibuku  tersayang …

Kau  telah  mengajariku

Sehingga  aku  mengerti  banyak  hal

Kau  juga  merawat ku  ketika  aku  sakit

Terima  kasih  Tuhan  Yesus

Untuk  ibu  yang Kau berikan padaku

Lindungi dan  sertai  ia  selalu

Agar  aku kelak  dapat  membalas  kasihnya


Jakarta, 23 Mei 2010

Lewi Martua Mikhael Sinaga

Untuk :  Mama tersayang

IBUKU TERSAYANG

Tuhanku sungguh ajaib. Menjelang 100 hari kembalinya Opung kepada Bapa di Sorga, tidak berhenti keluarga datang memberikan apresiasinya terhadap apa yang mereka telah terima dan rasakan dari Opung.

Kemarin, Lae Ferdi Sidauruk, Lae Toni Sidauruk bersama istri br. Bakara, dan Ito Saini br Sidauruk bersama suaminya Lae Sidamanik, dating ke rumah kami menyampaikan apresiasi dan kasih mereka kepada kami. Merekapun menyampaikan hal-hal yang telah mereka rasakan dan memberikan kata-kata penghiburan yang menguatkan kami.

op-boruMengingat-ingat peringatan Hari Ibu 22-12-2008, hari ini – kemudian terbersit menuliskan sesuatu bagi Opung br Turnip (Op. Parulian Sinaga Boru). Mengapa harus Opung boru? Hmm pertanyaan yang menarik untuk menggali jawabannya.

 

Aku belum bertanya kepada siapa-siapa yang memiliki informasi jauh lebih banyak, namun untuk sementara sedikit yang kutahu membuatku BANGGA, KAGUM dan HORMAT. Karena ditengah-tengah perjuangan hidupnya ia turut menghasilkan keturunan yang dapat dibanggakan.

 

Apa dan siapa saja, berikut urutannya:

1.      Namboru : ibu dari John Sidauruk (Opung Juwita)

2.      Bapak : Parulian Sinaga (Opung Ester)

3.      Namboru : ibu dari Diana Sidauruk

4.      Namboru : ibu dari Pesta Sidauruk (Opung Angel)

5.      Namboru : ibu dari Pardingotan Sidauruk

6.      Bapauda : Imma

 

Berangkat dari kesederhanaan dalam kehidupannya, melaluinya lahir anak-anaknya yang tegar-pantang menyerah. Yaitu para Ibu rumah tangga yang menjadi pendamping suami yang baik dengan anak-anak yang terpelihara baik pula. Ada juga para pengabdi negara, baik itu PNS juga Purnawirawan TNI.

Melalui anak-anaknya, terlahir cucu-cucu dan buyut-buyutnya yang sehat, bersekolah dan telah bekerja.

 

Selamat Hari Ibu Opung. Meskipun engkau sudah bersama dengan Tuhan di Sorga, berkat doa-restumu kami ada dan diberkati Tuhan.

Terima kasih Tuhan, Engkau telah mengadakannya, memberkatinya dan kami keturunannya.

opung-05aPeringatan Hari Pahlawan tahun ini (10 November 2008) menurutku tidak begitu terasa. Memang kantor-kantor pertahanan keamanan seperti TNI dan Polri masih diadakan upacara memperingati Hari Pahlawan. Di sekolah-sekolah, atau karena kebetulan saja sekarang adalah hari Senin… dimana siswa/i melaksanakan upacara. Sedangkan bagi sebagian besar masyarakat “hampir-hampir lupa” bahwa hari ini adalah salah satu hari yang penting dalam kalender perjalanan hidup bangsa Indonesia.

Beberapa bulan yang lalu di mass media ramai dibicarakan “seorang” pelaku sejarah yang sudah “hilang” menampilkan dirinya sebagai pahlawan pejuang. Namun akhirnya, tidak ada data-data otentik yang mendukung, keluarganya dan rekan-rekannyapun mengolok-olok dia. Beberapa waktu kemarin, ada orang-orang atau beberapa kelompok masyarakat yang berkeinginan kuat mengajukan “somebody” menjadi pahlawan bagi kelompok tertentu. Hmm… beragam tanggapan masyarakat mengenai “kepahlawanan somebody” tersebut, tak kukupaslah hal itu.

Definisi pahlawan yang dirumuskan oleh Susilo Bambang Yudhoyono, Time, 10 Oktober 2005, hal 58 , adalah “Heroes are selfless peoples who perform extraordinary acts. The mark of heroes is not necessarily the result of their action, but what they are willing to do for other and for their chosen cause. Even if they fail, their determination lives on for others to follow. Their glory lies not in the achievement, but in the sacrifice.” Pahlawan adalah orang (biasa) yang tidak egois dan berbuat sesuatu yang luar biasa. Penghormatan kepada pahlawan tidak harus selalu dilihat hasilnya. Bahkan jika gagal sekalipun, kemauan kerasnya untuk berbuat sesuatu untuk orang lain akan terus dikenang. Jadi, kebesaran seorang pahlawan tidak diukur dari hasil yang dicapai, melainkan kesediaannya berkorban untuk sesamanya. Pengertian pahlawan menurut Presiden SBY tadi mengandung tiga unsur utama. Satu, orang yang tidak egois, selalu memikirkan kepentingan atau keperluan orang lain. Dua, tindakan atau perbuatan (pengorbanan) untuk orang lain. Tiga, penghormatan sebagai imbalan atas pengorbanannya. (http://www.suaramerdeka.com/harian/0511/10/opi3.htm).

Satu pribadi yang akan kuangkat kal ini adalah Opungku, Opung Parulian Sinaga doli. Beliau bernama lengkap St. SAUL. G. SINAGA, lahir di Samosir 01-07-1915 dan meninggal di Tarutung 27-10-2008. Mengapa? Karena 3 hal yang diangkat oleh SBY dalam kutipan di atas dapat diberlakukan kepadanya.

  1. Opung St. SAUL. G. SINAGA bukan orang yang egois dan memikirkan kepentingan orang lain dengan turut mempelopori pembangunan Gereja Katholik di Simanindo, menjadi pengajar agama Katholik dan pelayan bagi kerohanian masyarakat sejak tahun 1967. Ia juga memprakarsai terbentuknya Koperasi CREDIT UNION MARSIURUPAN di tahun 1974 dan koperasi ini masih hidup hingga sekarang ini dengan jumlah anggota lebih dari 1000 orang.
  2. Tindakan dan pengorbanannya nyata untuk kepentingan orang lain.
  3. Diakhir masa hidupnya, ia menerima penghormatan terakhir sebelum dimakamkan dari Gereja Katholik Simanindo, dari Masyarakat Simanindo, dari keluarga Adat dan dari semua pinoppar/keturunan yang tinggal di Sumatera dan Jawa.

Allahku terlalu ajaib menjadi Opungku sebagai saluran berkatNya.

 

Pikirku, beliau pasti tidak menginginkan penghormatan yang sedemikian kepadanya. Beliau melakukannya dengan tulus dan ikhlas, tanpa pamrih sebagai baktinya selaku anak bangsa dan pelayan Tuhan.

Selain menjadi berkat bagi masyarakat, beliau juga menjadi berkat bagi kami keturunannya. Semoga Tuhan menolong kami meneladani Opung kami yang telah dipanggilnya kembali dengan sukacita ke Sorga yang kekal dan mulia.

 

 

Dan supaya Ia menjadikan mata hatimu terang, agar kamu mengerti pengharapan apakah yang terkandung dalam panggilan-Nya: betapa kayanya kemuliaan bagian yang ditentukan-Nya bagi orang-orang kudus,

 

http://paruliansinaga.wordpress.com/2008/11/10/menjadi-pahlawan-adalah-menjadi-berkat/